Minggu, 07 April 2013

Indikator 15 SKL UN KIMIA 2013

Indikator 15 : Mendeskripsikan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

Perubahan entalpi (ΔH) positif menunjukkan bahwa dalam perubahan terdapat penyerapan kalor atau pelepasan kalor.
Reaksi kimia yang melepaskan atau mengeluarkan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Aliran kalor pada kedua jenis reaksi diatas dapat dilihat pada gambar 11 berikut:
gb16
Gambar 11 Aliran kalor pada reaksi eksoterm dan endoterm
Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp -Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan:
ΔH = Hp- Hr > 0 (13 )
Sebaliknya, pada reaksi eksoterm , sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut:
ΔH = Hp- Hr < 0 ( 14 )

Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi. Seperti pada gambar 12. berikut
gb23
 Contoh Soal

 1. Kristal KNO3 di dalam tabung di tetesi. Setelah reaksi, dasar tabung menjadi dingin. Reaksi ini  dapat di golongkan....
A.eksoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem
B. eksoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan
C. endoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem
D. endoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan
E. eksoterm, karena makin dingin

Jawab:
Karena makin dingin maka terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (reaksi endoterm) (A)

Latihan Soal




dari ke lima reaksi di atas, manakah yang merupakan reaksi eksoterm
A.1,2,3,4,5
B. 1,2,3
C. 2,3,4,5
D. 1,3,4
E. 1,2,5




Indikator 11 SKL UN KIMIA 2013

Indikator 11 : Mendeskripsikan sistem dan sifat koloid serta penerapannya.

Pengertian Koloid :

Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi yang dilihat secara makroskopis tampak bersifat homogen namun secara mikroskopis tampak bersifat heterogen. Contoh koloid diantaranya adalah: santan, asap, kabut, susu, agar-agar, tinta, awan, mentega, selai, sabun dan sampo. Contoh larutan diantaranya adalah: larutan gula, larutan garam, larutan cuka, spiritus, alkohol 70%, air laut dan bensin. Contoh suspensi diantaranya adalah: air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, campuran minyak dengan air.

 Berikut di bawah ini adalah sifat-sifat dari koloid :

  1. Sifatnya Heterogen namun terihat Homogen dari luar
  2. Ukurannya antara 1 nm (10-9 m) sampai 100 nm (10-7 m)
  3. Ada 2 fasa
  4. Dapat disaring dengan penyaring ultra
  5. Kurang stabil

 Koloid dibagi menjadi 8 golongan, yaitu: 

http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/1002347/tabeldua.png
   
 gampangnya Sol kebalikan dari Emulsi. Bedanya ada pada fase terdispersinya.jika fase terdispersinya Padat maka koloidnya Sol (Sol padat jika mediumnya padat, sol jika mediumnya cair). Jika fase terdispersinya Cair maka koloidnya Emulsi (Emulsi padat jika mediumnya padat, emulsi jika mediumnya cair).
Sedangkan Aerosol kebalikan dari Busa. Bedanya adalah gas sebagai fase terdispersi atau medium pendispersi. Gas sebagai fase terdispersi , maka koloidnya Busa (Busa padat untuk medium padat, Busa untuk medium cair). Gas sebagai medium pendispersi , maka koloidnya Aerosol (Aerosol Padat jika fase terdispersi padat, Aerosol jika fase terdispersi cair)





 Sifat-sifat khusus koloid :


-->> Efek Tyndall

Yaitu efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid, namun partikel koloidnya tidak tampak
Contohnya : sorot lampu mobil pada malam hari yang berkabut, sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap atau berdebu, cahaya matahari yang masuk melalui celah kecil

-->> Gerak Brown

Yaitu gerak zig-zag partikel-partikel koloid (diamati dengan mikroskop ultra) akibat dari tumbukan antar partikel koloid. Adanya gerak Brown ini menyebabkan partikel koloid bersifat stabil. Semakin tinggi suhu, semakin cepat gerak Brown yang berlangsung

-->> Koagulasi

Yaitu penggumpalan partikel-partikel kolid karena disebabkan beberapa faktor, yaitu adanya penambahan zat kimia, pengadukan atau muatan yang berlawanan. Apabila arus listrik dialirkan cukup lama ke dalam sel elektroforesis, maka partikel koloid akan digumpalkan ketika mencapai elektrode. Koloid yang bermuatan negatif akan digumpalkan di anode, sedangkan koloid yang bermuatan positif digumpalkan di katode. Contohnya: pembentukan delta, penggumpalan lateks, pembuatan tahu dan yoghurt, penjernihan air sungai

-->> Adsorpsi

Yaitu penyerapan ion pada permukaan koloid sehingga koloid menjadi bermuatan. Partikel koloid dapat mengadsorpsi bukan hanya ion atau muatan listrik, tetapi juga zat lain yang bermuatan netral. Karena mempunyai permukaan yang luas, maka koloid mempunyai daya adsorpsi yang besar. Contohnya: pengobatan sakit perut(norit), pewarnaan kain, pemutihan gula tebu, penjernihan air

-->> Elektroforesis

Yaitu penggerakan partikel koloid bermuatan akibat adanya medan listrik. Apabila ke dalam sistem koloid dimasukkan 2 batang elektrode, lalu dihubungkan dengan sumber arus searah, partikel-partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektrode bergantung pada jenis muatnannya. Koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke anode, lalu koloid yang bermuatan positif akan bergerak ke katode. Contohnya: penentuan kenis muatan koloid, pembersihan udara yang diproduksi oleh suatu pabrik.

-->> Dialisis

Yaitu pemurnian koloid dari partikel-partikel pengotor yang dapat mengganggu kestabilan koloid. Kantong koloid terbuat dari selaput yang dapar melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion-ion atau molekul sederhana. Contohnya: proses pencucian darah, pemisahan tepung tapioka dari ion sianida pada singkong.

Koloid juga punya tingkat kestabilan masing-masing. Khusus untuk koloid yang fasa pendispersinya cair, yaitu koloid liofil dan koloid liofob, dengan karakteristik sebagai berikut:

Koloid Liofil/Hidrofil (fil= suka)

  • Terdapat gaya tarik yang besar antara pendispersi-terdispersi
  • Dapar mengadsorpsi pendispersinya membentuk selubung 
  • Punya gugus ionik atau polar
  • Bersifat reversable
  • Tidak mudah menggumpal pada penambahan elektrolit
  • Efek Tyndall kurang terlihat

Koloid Liofob/Hidrofob (fob=tidak suka)
  • Tidak terdapar gaya tarik antara pendispersi-tersidpersi
  • Tidak dapar mengadsorpsi perndispersinya
  • Gugusnya nonpolar
  • Bersifat Irreversable
  • Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit
  • Efek Tyndall terlihat jelas

Cara pembuatan koloid :

Dispersi : dari yang lebih padat ke bentuk koloid
Cara pembuatan
 1. Cara Mekanik
Ukuran partikel suspensi diperkecil dengan cara penggilingan zat padat, dengan menghaluskan butiran besar kemudian diaduk dalam medium pendispersi.
Contoh: belerang di gerus lalu di masuk kan ke air  akan membentuk sol belerang
2. Cara Peptisasi
   endapan di beri ion sejenis sehingga endapan pecah
Contoh:   agar-agar dipeptisasi oleh air.
3. Cara Busur Bredia/Bredig
Pembuatan koloid dengan cara busur Bredia/Bredig dilakukan dengan mencelupkan 2 kawat logam (elektroda) yang dialiri listrik ke dalam air, sehingga kawat logam akan membentuk partikel koloid berupa debu di dalam air.
4. Cara Ultrasonik
yaitu penghancuran butiran besar dengan ultrasonik (frekuensi > 20.000 Hz)

 Kondensasi : dari bentuk larutan ke bentuk koloid
1. Reaksi Pengendapan
Pembuatan sistem koloid dengan cara ini dilakukan dengan mencampurkan larutan elektrolit sehingga menghasilkan endapan.
Contoh: AgNO3 + NaCl —> AgCl(s) + NaNO3
2. Reaksi Hidrolisis
          Reaksi hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Sistem koloid dapat dibuat dengan mereaksikan suatu zat dengan air.
Contoh: AlCl3 +H2O —> Al(OH)3(s) + HCl
3. Reaksi Redoks
Pembuatan koloid dapat terbentuk dari hasil reaksi redoks.
Contoh: pada larutan emas
Reaksi: AuCl3 + HCOH —> Au + HCl + HCOOH

Skema Koloid



Contoh Soal:
 (1) Soal Ebtanas Tahun 2001
Contoh koloid yang medium pendispersinya padat dan fase terdispersinya cair adalah...
A. asap
B. awan
C. agar-agar
D. mutiara
E. batu apung

Jawab:
fase terdispersinya cair , medium pendispersinya padat maka dia merupakan emulsi padat . koloid yang merupakan emulsi padat adalah mutiara (D)

 (3) Soal Ebtanas Tahun 2001
Pembuatan sol Fe(OH)3 dapat dilakukan dengan cara....
A. mekanik
B. peptisasi
C. reaksi redoks
D. hidrolisis
E. dekomposisi rangkap

Jawab :
Fe(OH)3 dapat dibuat melalui teknik hidrolisis dengan reaksi :
FeCl3(aq)+ 3H2O(l) Fe(OH)3 (koloid) + 3HCl(aq)
(D)
 
Latihan Soal

Berikut ini adalah beberapa sifat koloid:
1. efek Tyndall;
2. gerak Brown;
3. koagulasi;
4. elektroforensi; dan
5. dialisis.

Aspek sifat koloid pada proses pengolahan air untuk memperoleh air bersih adalah...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Perhatikan beberapa proses pembuatan koloid berikut:
(1) H2S ditambahkan ke dalam endapan NiS;
(2) sol logam dibuat dengan cara busur Bredig;
(3) larutan AgNO3 diteteskan ke dalam larutan HCl;
(4) larutan FeCl3 diteteskan ke dalam air mendidih; dan
(5) agar-agar dipeptisasi dalam air

Contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah...
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)

Sabtu, 06 April 2013

Indikator 2 SKL UN KIMIA 2013

Indikator 2 : Mendeskripsikan jenis ikatan kimia atau gaya antarmolekul dan sifat-sifatnya.

Oke, Biasanya untuk soal yang begini di beri ciri-ciri zatnya, di suruh menetukan ikatan kimia atau gaya antar molekul apa yang ada pada zat tersebut

Oke, jenis ikatan kimia ada 3 yang sering muncul di UN yaitu Ikatan ionik, Ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar

Karakteristik ikatan 
Daya Hantar Listrik
Ikatan ion                    :Punya daya hantar pada larutan maupun lelehan
Ikatan kovalen polar      : Punya daya hantar pada larutan
Ikatan kovalen non polar : Tidak punya daya hantar
Titik lebur/leleh
Titik Lebur Ikatan ion > Titik Lebur Ikatan polar > Titik Lebur Ikatan kovalen non polar
Karakteristik khusus
Ikatan ion : Terjadi antara unsur logam dan non logam, contoh : NaCl 
Ikatan kovalen polar : Terjadi antara unsur non logam dan non logam namun terdapat PEB (pasangan elektron bebas) contoh: H2O
Ikatan kovalen non polar : Terjadi antara unsur non logam dan non logam namun tidak terdapat PEB (pasangan elektron bebas) contoh CH4


Ada satu lagi yang mungkin muncul yaitu ikatan kovalen koordinasi. Ciri khusus dari ikatan ini adalah pada ikatan ini, adanya unsur yang menyumbang elektron ke unsur lainnya. Contoh ikatan kovalen koordinasi adalah NH4+

Nah selanjutnya kita bahas tentang gaya antar molekul pada tiap zat. Gaya antar molekul pada tiap zat antara lain ikatan logam, ikatan hidrogen, gaya london, gaya van der walls, dan gaya dipol-dipol

Karateristik tiap gaya
Tempat terjadinya
Ikatan logam terjadi pada molekul-molekul antar logam.
Ikatan Hidrogen terjadi antar molekul senyawa yang terbentuk atas hidrogen (H) dengan unsur yang memiliki elektronegativas yang besar (N(nitrogen),O(oksigen),F(flor)).  
Gaya dipol-dipol terjadi di senyawa yang memiliki ikatan kovalen polar . 
Gaya-gaya van der walls terjadi pada senyawa yang memiliki ikatan kovalen 
Gaya-gaya london terjadi  pada senyawa yang memiliki ikatan kovalen non polar

Kekuatan tiap Ikatan 
Ikatan Logam > Ikatan Hidrogen > Gaya dipol-dipol >Gaya  London   
(gaya van der walls itu dibagi atas gaya dipol-dipol dan gaya london) 





Contoh Soal

5. Berikut ini data sifat dari dua zat tak dikenal:
Senyawa Titik Leleh (oC) Daya Hantar Listrik
Y 32 Tidak Menghantarkan
Z 804 Menghantarkan
Berdasarkan data tersebut, jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa Y dan Z berturut turut adalah….
A. ion dan kovalen polar
B. ion dan ion
C. kovalen non polar dan ion
D. ion dan kovalen non polar
E. kovalen polar dan non polar


Jawab :
untuk senyawa Z jelaslah  ikatan ion karena titik lelehnya tinggi. Untuk senyawa Y, karena memiliki titik leleh yang rendah dan tidak menghantarkan listrik maka ikatan senyawa Y adalah ikatan kovalen non polar (C)

6. Senyawa HF memiliki Mr yang lebih kecil dari HCL. Namun senyawa HF memiliki titik didih yang lebih tinggi dari senyawa HCL. Hal ini di sebabkan karena adanya.....
A. Ikatan hidrogen
B. Gaya london
C. Gaya Van der Walls
D. Ikatan ionik
E. Gaya dipol-dipol

Jawab :
Ikatan Hidrogen terjadi antar molekul senyawa yang terbentuk atas hidrogen (H) dengan unsur yang memiliki elektronegativas yang besar (N(nitrogen),O(oksigen),F(flor)). Karena Ikatan hidrogen lebih kuat dari gaya dipol-dipol maka titik didih HF > titik didih HCL (A)


Latihan Soal:
5. Berikut ini data sifat dari dua zat tak dikenal:
Senyawa Titik Leleh (oC) Daya Hantar Larutan
Y 60 Menghantarkan
Z 804 Menghantarkan
Berdasarkan data tersebut, jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa Y dan Z berturut turut adalah….
A. ion dan kovalen polar
B. ion dan ion
C. kovalen non polar dan ion
D. ion dan kovalen non polar
E. kovalen polar dan non polar
 
6. Manakah pernyataan yang benar tentang senyawa H20 danH2S ....

    1. Titik didih H20 >H2S
    2. Titik didih H2S>H20
    3. Ikatan  H2S adalah ikatan kovalen polar
    4. adanya ikatan hidrogen pada H2O

   A.1,2,3,4
   B. 1,3,4
   C. 2,3,4
   D. 2,4
   E. 1,3